0813-9445-2537 (TSEL) Wakaf Quran Braile,Wakaf Quran
Baraille,Wakaf Quran,Wakaf Quran 2,Wakaf Quran Braille Bandung,Wakaf
Alquran Braille,Wakaf Alquran Braille Bandung,Wakaf Bacaan Alquran,Wakaf
Al Quran Braille,Wakaf Al Quran 2013,Pahala Wakaf Alquran,Hibah Al
Quran,Program Wakaf Qur'an,Program Wakaf Al Quran,Program Wakaf
Al-Quran,Donasi Quran,Donasi Al Quran
(Sebuah Kisah Nyata)
Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi
Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama UTSMAN BIN
AFFAN.
Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hotel 'Utsman bin Affan Ra' yang saat ini sedang di bangun dekat Masjid Nabawi?
Apakah ada anak cucu keturunan Usman saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka?
Penasaran? Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran:
- Setelah hijrah, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah
banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air
jernih.
- Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah Bi'ru Rumah, milik seorang
Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu
secara jual beli.
- Mengetahui hal itu, Utsman bin Affan mendatangi si Yahudi dan membeli
'setengah' air sumur Rumah. Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan
kaum Muslimin.
- Dengan semakin bertambahnya penduduk Muslim, kebutuhan akan air
jernih pun kian meningkat. Karena itu, Utsman pun akhirnya membeli
'sisa' air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 20.000 dirham (kl. Rp.
5 M). Untuk kali ini pun Usman kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.
- Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Utsman bin Affan
terus berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan
luas.
- Kebun wakaf Utsman dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Utsmaniyah (Turki Usmani).
- Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri, perawatan berjalan semakin
baik. Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550 pohon kurma.
- Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil kebun
wakaf Utsman tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua;
setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang
separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Utsman
bin Affan.
- Rekening atas nama Utsman tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf.
- Dengan begitu 'kekayaan' Utsman bin Affan yang tersimpan di bank terus
bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang
tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi.
- Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah hotel berbintang lima dengan dana masih dari 'rekening' Utgsman.
- Pembangunan hotel tersebut kini sudah masuk tahap akhir. Rencananya,
hotel 'Utsman bin Affan' tersebut akan disewakan kepada sebuah
perusahaan pengelola hotel ternama.
- Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal (lebih Rp. 150 M).
- Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separuhnya dibagikan
kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi
disimpan di 'rekening' Utsman bin Affan.
- Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Utsman bin Affan.
Masya Allah, saudaraku, itulah 'transaksi' Utsman dengan Allah. Sebuah
perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama
lebih 1400 tahun.....berapa 'keuntungan' pahala yang terus mengalir
deras kedalam pundi-pundi kebaikan Usman bin Affan di sisi Allah Swt.
(Tarjim: ust.Asep Sobari Lc)